Sabtu, 21 April 2012
Minggu, 01 April 2012
Pendidikan Kewarganegaraan
Hak Asasi Manusia
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang
Maha Kuasa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi
dan dilindungi oleh negara, hukum, Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan
serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun
1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan HAM).
Pelanggaran Hak Asasi
Manusia adalah setiap
perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja
maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi,
menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi Manusia seseorang atau
kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan tidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 angka 6 UU No. 39 Tahun 1999
tentang HAM).
Pengadilan Hak Asasi
Manusia adalah Pengadilan
Khusus terhadap pelanggaran Hak Asasi Manusia yang berat. Pelanggaran HAM yang
berat diperiksa dan diputus oleh
Pengadilan HAM
meliputi :
- Kejahatan genosida;
- Kejahatan terhadap kemanusiaan
Kejahatan genosida adalah
setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau
memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis,
kelompok agama, dengan cara :
- Membunuh anggota kelompok;
- mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok;
- menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya;
- memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok; atau
- memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain.
Kejahatan terhadap kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagian dari serangan yang
meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut ditujukan
secara langsung terhadap penduduk sipil, berupa :
- pembunuhan;
- pemusnahan;
- perbudakan;
- pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa;
- perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional;
- penyiksaan;
- perkosaan, perbudakan seksual, palcuran secara paksa, pemaksaan kehamilan, pemandulan atau sterilisasi secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara;
- penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional;
- penghilangan orang secara paksa; atau
- kejahatan apartheid.
Pacaran sesuai agama Islam
Pacaran dalam Islam
Gimana
sich sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya?
Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran
itu harus kita lakukan kalo mo nyari pasangan hidup kita ? Apa memang
bener ada pacaran
yang Islami itu, dan bagaimana kita
menyikapi hal itu?
Memiliki rasa cinta adalah fitrah
Ketika
hati udah terkena panah asmara, terjangkit
virus cinta, akibatnya...... dahsyat
man...... yang diinget cuma si dia, pengen selalu berdua, akan makan
inget si dia, waktu
tidur mimpi si dia. Bahkan orang
yang lagi fall in love itu rela ngorbanin apa aja demi cinta, rela
ngelakuin apa aja demi
cinta, semua dilakukan agar si dia
tambah cinta. Sampe' akhirnya....... pacaran yuk. Cinta pun tambah
terpupuk, hati penuh
dengan bunga. Yang gawat lagi,
karena pengen bukti'in cinta, bisa buat perut buncit (hamil). Karena
cinta diputusin bisa minum
baygon. Karena cinta ditolak ....
dukun pun ikut bertindak.
Sebenarnya
manusia secara fitrah diberi potensi kehidupan yang
sama, dimana potensi itu yang
kemudian selalu mendorong manusia melakukan kegiatan dan menuntut
pemuasan. Potensi ini sendiri
bisa kita kenal dalam dua bentuk.
Pertama, yang menuntut adanya pemenuhan yang sifatnya pasti, kalo ngga'
terpenuhi manusia
bakalan binasa. Inilah yang disebut
kebutuhan jasmani (haajatul 'udwiyah), seperti kebutuhan makan, minum,
tidur, bernafas,
buang hajat de el el. Kedua, yang
menuntut adanya pemenuhan aja, tapi kalo' kagak terpenuhi manusia ngga'
bakalan mati, cuman
bakal gelisah (ngga' tenang) sampe'
terpenuhinya tuntutan tersebut, yang disebut naluri atau keinginan
(gharizah). Kemudian
naluri ini di bagi menjadi 3 macam
yang penting yaitu :
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Gharizatul baqa' (naluri untuk mempertahankan diri) misalnya rasa takut, cinta harta, cinta pada kedudukan, pengen diakui, de el el.
Gharizatut tadayyun (naluri untuk mensucikan sesuatu/ naluri beragama) yaitu kecenderungan manusia untuk melakukan penyembahan/ beragama kepada sesuatu yang layak untuk disembah.
Gharizatun nau' (naluri untuk mengembangkan dan melestarikan jenisnya) manivestasinya bisa berupa rasa sayang kita kepada ibu, temen, sodara, kebutuhan untuk disayangi dan menyayangi kepada lawan jenis.
Pacaran dalam perspektif islam
In
fact, pacaran merupakan wadah antara dua insan
yang kasmaran, dimana sering
cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai
pergaulan ilegal (seks).
Islam sudah jelas menyatakan: "Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Seringkali
sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas laen
yang hukumnya wajib maupun sunnah
jadi terlupakan. Sampe-sampe sewaktu sholat sempat teringat si do'i.
Pokoknya aktivitas
pacaran itu dekat banget dengan
zina. So....kesimpulannya PACARAN ITU HARAM HUKUMNYA, and kagak ada legitimasi Islam
buatnya, adapun beribu atau berjuta alasan tetep aja pacaran itu haram.
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi muda, barang siapa di antara kalian telah mampu seta berkeinginan menikah. Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).
Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi,
karena yang ketiga adalah syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah
seorang laki-laki dan wanita berkhalwat (berduaan di
tempat sepi), sebab syaiton
menemaninya, janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan
wanita, kecuali disertai dengan
mahramnya." (HR. Imam Bukhari Muslim).
Dan untuk para muslimah jangan lupa untuk menutup
aurotnya agar tidak merangsang para lelaki. Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah
mereka menahan pandangannya,
dan memelihara kemaluannya, dan
janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak
daripadanya. Dan hendaklah
mereka menutupkan kain kudung ke
dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya." (Q. S. An Nuur : 31).
Dan juga sabda Nabi: "Hendaklah
kita benar-benar
memejakamkan mata dan memelihara
kemaluan, atau benar-benar Allah akan menutup rapat matamu."(HR. Thabrany).
Yang
perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan)
Allah, dimana manusia ngga' punya
andil nentuin sama sekali, manusia cuman dapat berusaha mencari jodoh
yang baik menurut
Islam. Tercantum dalam Al Qur'an: "Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah
buat wanita-wanita yang keji (pula),
dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan
laki-laki yang baik
adalah untuk wanita-wanita yang baik
(pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh
mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rezki
yang mulia (surga)."
Wallahu A'lam bish-Showab
Wallahu A'lam bish-Showab
Dosa-dosa besar yang harus di jauhi
“Perumpamaan surga yang dijanjikan kepada orang-orang yang takwa ialah (seperti taman); mengalir sungai-sungai di dalamnya; buahnya tak henti-henti sedang naungannya (demikian pula). Itulah tempat kesudahan bagi orang-orang yang bertakwa, sedang tempat kesudahan bagi orang-orang kafir ialah neraka.” [Ar Ra’d:35]
Allah telah menjanjikan surga bagi orang yang takwa. Yaitu
orang yang mengerjakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Oleh
karena itu hendaklah kita mempelajari apa saja larangan atau hal-hal
yang diharamkan oleh Allah SWT agar kita tahu dan tidak mengerjakannya.
Pertama-tama
kita harus tahu bahwa dosa itu adalah hal-hal yang membuat kita
gelisah/tidak tenang dan malu jika diketahui orang lain:
Dari
Nawas bin Sam’an ra bahwa Nabi SAW bersabda, “Kebajikan itu adalah budi
pekerti yang baik, dan dosa itu adalah segala sesuatu yang
menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang
lain.” (HR. Muslim)
Dan
dari Wabishah bin Ma’bad ra dia berkata: Aku datang kepada Rasulullah
SAW, beliau bersabda, “Apakah engkau datang untuk bertanya tentang
kebajikan?” Aku berkata,” Ya.” Beliau bersabda, “Bertanyalah kepada
hatimu. Kebajikan adalah apa yang menjadikan tenang jiwa dan hati,
sedangkan dosa adalah apa yang menggelisahkan jiwa dan menimbulkan
keraguan dalam hati, meskipun orang-orang terus membenarkanmu.” (Imam
Ahmad bin Hambal dan Imam Ad-Darimi)
Janganlah memandang kecil kesalahan (dosa) tetapi pandanglah kepada siapa yang kamu durhakai (Allah). (HR. Aththusi)
Syirik Dosa yang Terbesar dan Tidak Diampuni Allah SWT
Sesungguhnya
Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan Dia, dan
dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, maka
sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” [An Nisaa’:116]
Contoh
Syirik adalah menyembah adanya Tuhan lain selain Allah seperti Tuhan
Yesus, Roh Kudus, Dewa Matahari, Brahma, Syiwa, Wisnu, dan sebagainya.
Yang
sering dilakukan ummat Islam adalah syirik kecil seperti pergi ke Dukun
atau Orang ”Pintar”, memakai jimat (cincin, kalung, dsb), mempercayai
ramalan, dan sebagainya.
Barangsiapa
mendatangi dukun peramal dan bertanya kepadanya tentang sesuatu (lalu
mempercayainya) maka shalatnya selama empat puluh malam tidak akan
diterima. (HR. Muslim)
Barangsiapa
mendatangi dukun peramal dan percaya kepada ucapannya maka dia telah
mengkufuri apa yang diturunkan Allah kepada Muhammad Saw. (Abu Dawud)
Sesungguhnya pengobatan dengan mantra-mantra, kalung-gelang penangkal sihir dan guna-guna adalah syirik. (HR. Ibnu Majah)
Barangsiapa
membatalkan maksud keperluannya karena ramalan mujur-sial maka dia
telah bersyirik kepada Allah. Para sahabat bertanya, “Apakah
penebusannya, ya Rasulullah?” Beliau menjawab, “Ucapkanlah: “Ya Allah,
tiada kebaikan kecuali kebaikanMu, dan tiada kesialan kecuali yang
Engkau timpakan dan tidak ada ilah (tuhan / yang disembah) kecuali
Engkau.” (HR. Ahmad)
Durhaka kepada Ibu dan Bapak (Orang Tua)
Termasuk
dosa besar seorang yang mencaci-maki ibu-bapaknya. Mereka bertanya,
“Bagaimana (mungkin) seorang yang mencaci-maki ayah dan ibunya sendiri?”
Nabi Saw menjawab, “Dia mencaci-maki ayah orang lain lalu orang itu
(membalas) mencaci-maki ayahnya dan dia mencaci-maki ibu orang lain lalu
orang lain itupun (membalas) mencaci-maki ibunya. (Mutafaq’alaih)
Aku
beritahukan yang terbesar dari dosa-dosa besar. (Rasulullah Saw
mengulangnya hingga tiga kali). Pertama, mempersekutukan Allah. Kedua,
durhaka terhadap orang tua, dan ketiga, bersaksi palsu atau berucap
palsu. (Ketika itu beliau sedang berbaring kemudian duduk dan mengulangi
ucapannya tiga kali, sedang kami mengharap beliau berhenti
mengucapkannya). (Mutafaq’alaih)
Tidak Mengerjakan Shalat
Tidak
mengerjakan shalat adalah dosa besar. Demikian pula meninggalkan
kewajiban lainnya dalam rukun Islam seperti puasa, zakat dan Haji (bagi
yang mampu).
“Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (neraka)?”
Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak mengerjakan shalat” [Al Muddatstsir:42-43]
Membunuh Manusia yang Tidak Berdosa
Orang yang membunuh manusia secara zhalim (tidak dalam rangka beladiri) dihukum qishash (bunuh) [Al Israa’:33].
”Dan
barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja maka balasannya
ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan
mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” [An Nisaa’:93]
Bunuh Diri
”Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku
dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh
dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.” [An
Nisaa’:29]
Berzina, dan Murtad
Dari
‘Aisyah Ra bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Tidak halal membunuh seorang
muslim kecuali salah satu dari tiga hal: Orang yang telah kawin yang
berzina, ia dirajam; orang yang membunuh orang Islam dengan sengaja, ia
dibunuh; dan orang yang keluar dari agama Islam lalu memerangi Allah dan
Rasul-Nya, ia dibunuh atau disalib atau dibuang jauh dari negerinya.”
[Abu Dawud dan Nasa'i]
Riba (Mengambil Bunga)
Sering
ada rentenir atau Bank yang menggunakan bunga berlipat ganda hingga
akhirnya orang yang tidak mampu membayar kehilangan rumah karena disita.
Orang-orang
yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit
gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata
(berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal
Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang
yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu
(sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang
yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni
neraka; mereka kekal di dalamnya.” [Al Baqarah:275]
Mengapa negeri kita sering dilanda bencana? Mungkin karena zina dan riba sudah merajalela di negeri ini.
Apabila
perzinaan dan riba telah melanda suatu negeri maka mereka (penghuninya)
sudah menghalalkan atas mereka sendiri siksaan Allah. (HR. Ath-Thabrani
dan Al Hakim)
Menyerupai Lawan Jenis, Berzina dengan Hewan, dan Homoseks
Sering
di TV pemain pria berpakaian perempuan untuk memancing tawa, padahal
itu dosa. Laki-laki tidak boleh berdandan dan berpakaian seperti wanita,
demikian pula sebaliknya.
Ada
empat kelompok orang yang pada pagi dan petang hari dimurkai Allah.
Para sahabat lalu bertanya, “Siapakah mereka itu, ya Rasulullah?” Beliau
lalu menjawab, “Laki-laki yang menyerupai perempuan, perempuan yang
menyerupai laki-laki, orang yang menyetubuhi hewan, dan orang-orang yang
homoseks. (HR. Ahmad dan Ath-Thabrani)
Mengurangi Takaran atau Timbangan Ketika Berdagang
Sering
pedagang sengaja mengurangi takaran atau timbangan ketika berdagang
agar cepat untung. Padahal ini hanya membuat orang jadi kapok membeli di
tempatnya lagi karena sudah ditipu. Selain itu ini adalah dosa dengan
neraka Sijjiin sebagai balasannya.
Dari
Ibnu Abbas dikemukakan bahwa ketika Rasulullah saw. sampai ke Madinah,
diketahui bahwa orang-orang Madinah termasuk yang paling curang dalam
takaran dan timbangan. Maka Allah menurunkan ayat ini (S.83:1,2,3)
sebagai ancaman kepada orang-orang yang curang dalam menimbang. Setelah
ayat ini turun orang-orang Madinah termasuk orang yang jujur dalam
menimbang dan menakar.
(An-Nasa’i dan Ibnu Majah)
”Kecelakaan
besarlah bagi orang-orang yang curang. Yitu orang-orang yang apabila
menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, dan apabila
mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi.” [Al
Muthoffifiin:1-3]
Menyembunyikan cacat barang atau barang palsu sama dengan di atas.
Minum Khamar / Minuman Keras, Berjudi, dan Memberi Sajen
Banyak orang Islam yang minum bir dan minuman beralkohol padahal itu haram.
Tiap minuman yang memabukkan adalah haram (baik sedikit maupun banyak). (HR. Ahmad)
”Hai
orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi,
(berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu
mendapat keberuntungan.” [Al Maa’idah:90]
Mencuri
Korupsi,
Mencuri, Copet atau merampok itu adalah mengambil hak orang lain dan
haram hukumnya. Dalam Islam hukumnya potong tangan agar mereka jera.
Kalau cuma penjara, maka kejahatan itu merajalela karena di penjara
justru mereka dapat teman/network yang lebih luas.
Laki-laki
yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya
(sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan
dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” [Al Maa-idah:38]
Jangan Membakar Makhluk Allah
Pernah kita baca ada masyarakat yang membakar pencuri karena marah. Padahal Allah melarang kita menghukum dengan siksaan Allah.
Jangan menyiksa dengan siksaan Allah (artinya: menyiksa dengan api). (HR. Tirmidzi dan Al-Baihaqi)
Tidak Mau Berjihad
”…mereka
tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan
mereka berkata: “Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas
terik ini.” Katakanlah: “Api neraka jahannam itu lebih sangat
panas(nya)” jika mereka mengetahui.” [At Taubah:81]
Surat
At Taubah ayat 44-50 dan 81-95 menyatakan bahwa orang yang tidak mau
berjihad sebagai orang kafir dan munafik yang tidak boleh disholati jika
meninggal.
”Dan
janganlah kamu sekali-kali menyembahyangkan jenazah seorang yang mati
di antara mereka, dan janganlah kamu berdiri mendoakan di kuburnya.
Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka
mati dalam keadaan fasik.” [At Taubah:84]
Saat
ini ada kelompok yang mencerca para mujahidin dan melarang ummat Islam
berjihad dengan berbagai alasan. Untuk itu, ayat-ayat Al Qur’an di atas
bisa jadi pedoman bagi kita agar tidak tersesat.
Tidak Mau Menjalankan Hukum Allah
Saat
ini banyak ummat Islam yang tidak mau menjalankan hukum Allah. Mereka
lebih suka memakai hukum yang dibuat kaum Yahudi dan Nasrani dari Barat.
”…Barangsiapa
tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka
itu adalah orang-orang yang fasik” [Al Maa’idah:47]
Mengkafirkan Sesama Muslim
Jangan
mengkafirkan orang yang shalat karena perbuatan dosanya meskipun (pada
kenyataannya) mereka melakukan dosa besar. Shalatlah di belakang tiap
imam dan berjihadlah bersama tiap penguasa. (HR. Ath-Thabrani)
Berdusta
”Hai
Nabi, apabila datang kepadamu perempuan-perempuan yang beriman untuk
mengadakan janji setia, bahwa mereka tiada akan menyekutukan Allah,
tidak akan mencuri, tidak akan berzina, tidak akan membunuh
anak-anaknya, tidak akan berbuat dusta yang mereka ada-adakan antara
tangan dan kaki mereka dan tidak akan mendurhakaimu dalam urusan yang
baik, maka terimalah janji setia mereka dan mohonkanlah ampunan kepada
Allah untuk mereka. Sesungguhnya Allah maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.” [Al Mumtahanah:12]
Mendapat/Membaca Informasi dari orang Fasik/Kafir tanpa Memeriksa
Sering
orang Islam mendapatkan informasi dari media massa orang yang fasik ata
kafir tanpa tabayyuun/memeriksa berita sehingga akhirnya ummat Islam
menganggap Islam itu keras, Muslim adalah teroris, MUI lembaga yang
tidak kredibel, dan sebagainya.
”Hai
orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa
suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan
suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang
menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” [Al Hujuraat:6]
Oleh
karena itu ummat Islam hendaknya mencerna hati-hati berita dari
kelompok kafir/Yahudi/Liberal seperti dari CNN, Fox, BBC, dan sebagainya
agar tidak termakan fitnah bahwa pejuang kemerdekaan Palestina adalah
teroris sementara negara Israel yang banyak membantai ummat Islam justru
baik.
Carilah berita dari Media Islam seperti TV Al Jazeera, Hidayatullah.com, Eramuslim.com, dan sebagainya.
Berperang/Tawuran terhadap Sesama Muslim
Ummat
Islam itu bersaudara. Sayangnya ternyata banyak peperangan/tawuran
terhadap sesama Muslim. Iraq menyerang Iran, kemudian Iraq juga
menyerang Kuwait dan Arab Saudi yang dibalas Arab Saudi dengan
mengundang tentara kafir AS ke negaranya.
Di
Indonesia pun sering terjadi tawuran sesama Muslim yang tak jarang
memakan korban jiwa. Baik antar warga seperti warga Matraman, Otista
Raya, Manggarai, atau pun anak-anak SMP, SMA, atau Universitas. Aneh
jika mereka takut berjihad ke Palestina melawan penjajah Yahudi tapi
begitu berani ”berperang” sampai mati terhadap sesama Muslim lewat
tawuran.
”Dan
kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah
kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau yang satu melanggar
perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar perjanjian itu
kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. Kalau dia telah
surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu
berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku
adil.” [Al Hujuraat;9]
Meniru Orang Kafir
Karena
pengaruh film Holywood atau Sinetron TV, banyak remaja Islam yang
meniru tingkah laku orang-orang kafir dari pacaran di malam Minggu,
mengumbar aurat, hingga berzina.
Barangsiapa menyerupai (meniru-niru) tingkah-laku suatu kaum maka dia tergolong dari mereka. (HR. Abu Dawud)
Merendahkan dan Menghina Sesama Muslim
”Hai
orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh jadi yang ditertawakan itu lebih
baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan
janganlah suka mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan
gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah
(panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” [Al Hujuraat:11]
Buruk Sangka dan Menggunjing
Hai
orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan purba-sangka
(kecurigaan), karena sebagian dari purba-sangka itu dosa. Dan janganlah
mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjingkan satu sama
lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya
yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan
bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi
Maha Penyayang.” [Al Hujuraat:12]
Menghambur-hamburkan Uang atau Boros
Allah
melarang ummat Islam hidup boros dengan menghabiskan uang untuk hal
yang tidak bermanfaat atau berlebihan seperti membeli barang terlampau
mewah dan banyak, merokok, membakar petasan, dan sebagainya. Orang yang
boros adalah saudara setan, begitu firman Allah SWT.
”Dan
berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada
orang miskin dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu
menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros.
Sesungguhnya
pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan dan syaitan itu
adalah sangat ingkar kepada Tuhannya.” [Al Israa’:26-27]
Bermegah-megahan
Sering
orang bermegah-megahan dalam soal banyak harta, anak, pengikut,
kemuliaan, dan seumpamanya sehingga lalai dari beribadah kepada Allah
SWT.
Dari
Ibnu Buraidah dikemukakan bahwa ayat 102:1-2 turun berkenaan dengan dua
qabilah Anshar. Bani Haritsah dan Bani Harts yang saling menyombongkan
diri dengan kekayaan dan keturunannya dengan saling bertanya: “Apakah
kalian mempunyai pahlawan yang segagah dan secekatan si Anu?” Mereka
menyombongkan diri pula dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang
masih hidup. Mereka mengajak pula pergi ke kubur untuk menyombongkan
kepahlawanan dari golongannya yang sudah gugur, dengan menunjukkan
kuburannya. Ayat ini (S.102:1-2) turun sebagai teguran kepada
orang-orang yang hidup bermegah-megah sehingga terlalaikan ibadahnya
kepada Allah. (Ibnu Abi Hatim)
”Bermegah-megahan telah melalaikan kamu sampai kamu masuk ke dalam kubur.
Janganlah begitu, kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu itu)” [At Takatsuur:1-3]
Mengumbar Aurat
Nabi
SAW bersabda: ”Ada dua golongan dari penghuni neraka yang aku tidak
sampai melihat mereka yaitu suatu kaum yang menyandang pecut seperti
ekor sapi (yang) dipakai untuk memukuli orang-orang dan wanita-wanita
berpakaian mini, telanjang. Mereka
melenggang bergoyang. Rambutnya ibarat punuk unta yang miring. Mereka
tidak akan masuk surga atau mencium harumnya surga yang sebenarnya dapat
dirasakan dari jarak sekian sekian. (HR. Muslim)
Memutus Silaturrahim / Hubungan Kekeluargaan
Orang yang memutus hubungan kekeluargaan tidak akan masuk surga. (Mutafaq’alaih)
Mengangkat Orang Kafir sebagai Wali, Pemimpin atau Pelindung
Kadang
ada orang Islam yang memilih orang kafir dalam Pemilu sebagai pemimpin
atau sebagai guru/pelindung bagi anak-anaknya, padahal masih ada orang
Islam yang bisa dipercaya. Dalam An Nisaa’ ayat144 Allah akan menyiksa
orang yang berbuat itu:
”Hai
orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang kafir
menjadi wali (pemimpin) dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Inginkah
kamu mengadakan alasan yang nyata bagi Allah (untuk menyiksamu) ?” [An
Nisaa’:144]
Kencing Tidak Dibasuh Air dan Tukang Adu Domba
Banyak pria yang kencing di jalan dan tidak membasuh kemaluannya dengan air (minimal 3x). Padahal itu akan mendapat siksa kubur. Begitu pula orang yang suka mengadu domba.
Ibnu
Abbas berkata, “Nabi Muhammad saw. melewati salah satu dinding dari
dinding-dinding Madinah atau Mekah, lalu beliau mendengar dua orang
manusia yang sedang disiksa dalam kuburnya. Nabi Muhammad saw lalu
bersabda,’ Sesungguhnya, mereka benar-benar sedang disiksa dan keduanya
tidak disiksa karena dosa besar.’ Beliau kemudian bersabda, ‘Yang
seorang tidak bersuci dalam kencing dan yang lain berjalan ke sana ke
mari dengan menebar fitnah (mengadu domba / memprovokasi).’ Beliau
kemudian meminta diambilkan pelepah korma yang basah, lalu dibelah
menjadi dua, dan beliau letakkan pada masing-masing kuburan itu satu
belahan. Lalu dikatakan, ‘Wahai Rasulullah, mengapakah engkau berbuat
ini?’ Beliau bersabda, ‘Mudah-mudahan keduanya diringankan selama dua
belah pelepah itu belum kering.’” [HR Bukhari]
Selain hal di atas dilarang pula berbagai penyakit hati seperti Sombong, Riya, Kikir, Dengki, dan sebagainya.
(Dikatakan kepada mereka): “Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong.” [Al Mu’miin
”Dan
janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya
dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya' kepada manusia serta
menghalangi (orang) dari jalan Allah. Dan (ilmu) Allah meliputi apa yang
mereka kerjakan.” [Al Anfaal:47]
”Dan
janganlah kamu jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu (kikir) dan
janganlah kamu terlalu mengulurkannya (royal) karena itu kamu menjadi
tercela dan menyesal.” [Al Israa’:29]
” dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq:5]
Itulah
daftar perbuatan dosa yang diharamkan Allah SWT semoga kita terhindar
dari itu semua. Jika ada dosa tersebut yang kita perbuat, semoga Allah
SWT memberi kita kekuatan untuk menghentikannya serta bertobat kepada
Allah SWT.
Dari
Anas bin Malik ra dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda,
“Allah SWT berfirman, “Wahai anak Adam, sepanjang engkau memohon
kepada-Ku dan berharap kepada-Ku akan Aku ampuni apa yang telah kamu
lakukan. Aku tidak peduli. Wahai anak Adam, jika dosa-dosamu setinggi
awan di langit kemudian engkau meminta ampunan kepada-Ku akan Aku
ampuni. Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau datang membawa
kesalahan sebesar dunia, kemudian engkau datang kepada-Ku tanpa
menyekutukan Aku dengan sesuatu apapun, pasti Aku akan datang kepadamu
dengan ampunan sebesar itu pula.” (HR. Tirmidzi,
“..Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” [An-Nuur:31)
“ Katakanlah:
"Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri,
janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” [Az-Zumar:53]
Langganan:
Postingan (Atom)